Menjadi pemimpin organisasi komunitas (berbagi pengalaman bagi pemula) #1

Banyak organisasi komunitas kesulitan menemukan orang mau untuk melanjutkan tampuk kepemimpinan organisasinya karena melupakan satu hal mendasar dalam ritme organisasi yaitu pengkaderan. Persoalan mampu dan tidaknya itu soal nanti, tapi kalau "mau" saja sdh tidak ada, bagaimana suatu organisasi dapat berlanjut. Selama terlibat dalam berbagai organisasi komunitas (dalam bagian akhir saya menyebutkan beberapa organisasi yang pernah diikuti) saya menemukan persoalan mau dan tidak mau bukan hanya soal tertarik atau tidak, tp kebanyakan justru soal ketidakpercayaan diri dalam mengelola organisasi dan ketidakmampuan melihat manfaat jangka panjang dalamberorganisasi. Hal ini disebabkan karena organisasi hanya fokus pada pelaksanaan kegiatan, berproses secara alami bukannya merancang proses itu sebagai sebuah sistem yang bukan hanya memproduksi kegiatan saja, tapi juga kader-kader yang berkualitas. Sistem itu harus dirancang, istilah saya sistem itu perlu di "intervensi". Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang bisa menciptakan pemimpin-pemimpin baru.

Sudah dua minggu ini saya ikut dalamdiskusi kepemimpinan bersama pengurus inti IKPMP " Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Palangkaraya" di Yogjakarta, dua kali seminggu kami ketemu dan berdiskusi, berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar hal-hal mendasar yang harusnya dikuasai oleh pemimpin organisasi komunitas. Tulisan ini terinspirasi dari diskusi tersebut.

Karena diskusi ini hanya pengurus organisasi komunitas, maka saya membatasi tulisan ini juga untuk organisasi komunitas tapi pada prinsipnya sama saja dengan organisasi lainnya, berbeda konteks mungkin saja terjadi, kurang mendalam juga mungkin karena diskusi kami dan saya juga tidak sehebat mereka yang lebih hebat. Ada tiga hal penting yang perlu dikuasai oleh pemimpin organisasi komunitas, Skills " Knowledge " Character, bisa disingkat dengan SKC.

Skills,adalah keterampilan2 dasar yang harus dimiliki, keterampilan itu sepertimembuat proposal kegiatan, memimpin rapat, pengarsipan, manajemen waktu sampai dengan manajemen konflik. Jika pada saat menjadi memimpin anda belum menguasai keterampilan2 ini maka belajar itu penting. Dalam sistem sebuah organisasi seharusnya anggota sudah dibekali dengan keterampilan seperti ini dalam satu periodik tahunan.

Knowledge, adalah wawasan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin organisasi komunitas, bukan saja tentang ciri,visi dan misi organisasi tapi juga tantangan untuk mengimplementasi tujuan dari organisasinya. Organisasi yang baik tidak hanya memperhatikan internal organisasi tapi mampu memanfaatkan stakeholdersnya menjadi kekuatan pencapaian tujuan. Jika kemampuan ini juga masih sedikit, belajar itu penting.

Character, bukan saja pengenalan karakter diri dan karakter anggotanya, tapi juga penguatan karakter pribadi pemimpin organisasi yang menjadi tumpuan begitu banyak anggotanya. Penguatan karakter positif itu bisa dimulai dengan memangkas karakter-karakter negatif seorang pemimpin sejak berkomitmen menjadi pemimpin. Jika saat ini anda menjadi pemimpin dan belum meninggalkan karakter-karakter negatif maka mulai belajar itu penting.

Dalam tulisan selanjutnya, saya akan membahas Skills - Knowledge - Character, masing2 secara praktis, semoga menolong kita untuk belajar menjadi pemimpin yang bukan saja baik tapi menghasilkan kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar